Sunday, February 17, 2013

Lingkungan Fisik Dan Perubahannya


A. PENGERTIAN ABIOTIK
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, kelembaban, cahaya. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup. Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas.

Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan minum.
6) Melakukan ekskresi.
7) Beradaptasi dgn lingkunagnnya.

B. FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK

Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :

1. Tanah
Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari.

2. Suhu Atau Temperatur
Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya didekspresikan dalam skala derajat celsius. Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas.

3. Sinar / Cahaya Matahari
Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
a. Temperatur matahari yang tinggi.
b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.

4. Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.

5. UDARA
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. Angin diturunkan oleh  pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas  atau daerah panas dan dingin  pada atmosfir.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung.

b. Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O­2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dalam rangka mendapatkan energi.

c. Angin dan kelembaban
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh. Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara.

Lingkungan fisik dan Perubahannya
Lingkungan fisik (anorganik) merupakan komponen yang terdapat dalam kehidupan. Lingkungan fisik (anorganik) adalah lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik dan fisigeografis (tanah, air, radisai, gaya tarik, dan sebagainya).

1. Jenis – jenis lingkungan fisik dan perubahannya :

a. Alami
Perubahan lingkungan fisik secara alami terjadi karena faktor alam. Perubahan lingkungan fisik secara alami meliputi : Angin, Gelombang, Pasang Surut, Angin Topan dan Badai, gunung meletus, gempa bumi, dan sebagainya.

b. Buatan manusia
Perubahan lingkungan fisik karena buatan manusia terjadi karena aktivitas manusia. Perubahan lingkungan fisik karena buatan manusia meliputi : banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kerusakan terumbu karang, pemanfaatan sumber daya secara berlebihan, pencemaran, dan sebagainya.

               Perubahan lingkungan fisik akibat perubahan iklim

Meningkatnya suhu bumi akibat akumulasi gas-gas rumah berbasis karbon, seperti karbondioksida. Mendorong terjadinya perubahan iklim. Perubahan suhu bumi juga terjadi di lautan yang mengakibatkan berubahnya siklus dan kejadian cuaca, yang disebut sebagai perubahan iklim.
Perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, namun semakin tinggi intensitasnya. Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, gagal panen, wabah penyakit, dan lain-lainnya. Akibat lain dari perubahan iklim ialah perubahan terhadap lingkungan fisik dan biota. Dampaknya, terjadi kerusakan terhadap komposisi ketahanan atau produktifitas ekosistem alam.

               Perubahan lingkungan fisik akibat aktifitas manusia

Meningkatnya kontrol manusia terhadap lingkungan hidupnya ser¬ingkali menciptakan konflik-konflik antara sasaran-sasaran kemanusiaan dengan proses-proses alamiah. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan fisik.

2. Akibat aktifitas manusia terhadap perubahan lingkungan :

A. Lingkungan bisa menjadi baik
Lingkungan fisik menjadi baik apabila ada peran serta dan campur tangan manusia misalnya :
Ø  Dibuat hutan lindung mengakibatkan perubahan lingkungan fisik :
a.    Menjamin tersedianya air bersih
b.    Penyedia oksigen
c.    Mencegah erosi dan banjir
d.    Berbagai jenis hewan mempunyai tempat tinggal
e.    Menjadi objek wisata alam
f.    Menjadi objek konservasi alam dan penelitian ekologi hutan

B. Lingkungan menjadi rusak
Ø  Pembakaran hutan sembarangan dan hutan lindung yang subur berubah menjadi areal perumahan, pabrik sehingga terjadi pengusapan lahan mengakibatkan banjir, erosi, tanah longsor, hewan – hewan kehilangan tempat tinggal, berkurangnya persediaan oksigen.
Ø  Terjadi urbanisasi dan penglihatan tanah pertanian yang semula subur menjadi daerah pemukiman industri sehingga lahan pertanian semakin sempit.
Ø  Penambangan liar mengakibatkan daerah pertambangan longsor.
Ø  Pemakaian bahan peledak, racun dan pukat harimau dalam menangkap ikan mengakibatkan banyak ikan mati, rusaknya terumbu karang dan biota laut.
q      Dampak negatif perubahan lingkungan fisik dalam bidang produksi pangan
ü  Banjir yang menggenangi sawah dan merusak tanaman padi.
ü  Kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut.
ü  Tercemarnya air laut dan sungai karena limbah yang menyebabkan ikan-ikan dan organism yang hidup di laut mati.
ü  Kegiatan pembangunan dengan pola-pola perusakan lingkungan pesisir pantai atau kegiatan reklamasi (pantai di buat perumahan, taman wisata) mengakibatkan abrasi sehingga mengakibatkan lahan tambak (kolam buatan untuk memelihara ikan) hilang.

q      Dampak Negatif Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Kesehatan

v  Pencemaran Udara
Pencemaran udara bisa berarti polusi akibat kendaraan, asap pabrik, asap rokok, asap pembakaran sampah, dsb. Asap – asap tersebut dapat mengakibatkan gangguan pernafasan bagi kesehatan tubuh manusia. Seperti sesak nafas, asma, kanker paru – paru, tberkulosis (TBC), bronkhitis, dan influenza.

v  Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan dapat diakibatkan dari penebangan pohon secara liar. Dapat mengakibatkan tanah longsor atau banjir. Terhadap kesehatan, banjir dapat menyebabkan diare, dan juga penyakit kulit.

v  Pencemaran Air
Pencemaran air dapat diakibatkan oleh limbah pabrik, sampah yang dibuang secara sembarangan. Penyebab pencemaran air hampir sama seperti kerusakan hutan, menyebabkan banjir. Dapat mengakibatkan penyakit kulit seperti, gatal – gatal, panuan, kudis, kurap, kutu air, dll.

Tidak adanya air bersih mengakibatkan :
»        Diare - Kolera - Demam berdarah - Tiphus  - Disentri - Cacingan  - Hepatitis A – Malaria
»        Air yang tercemar mengakibatkan penyakit kulit/rasa gatal
»        Udara yang tercemar dapat menimbulkan gangguan pernapasan (sesak nafas)
Kekeringan menyebabkan kelaparan/kekurangan gizi

No comments:

Post a Comment